ELECTRONIC BUSINES
- EKONOMI DIGITAL
Ekonomi Digital adalah seluruh kegiatan ekonomi yang
menggunakan bantuan internet dan juga kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence). Ekonomi
digital mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis,
dari yang awalnya manual menjadi serba otomatis.
Konsep mengenai ekonomi digital pertama kali
diperkenalkan oleh Don Tapscott (The
Digital Economy, 1995), yang bermakna keadaan sosiopolitik dan sistem
ekonomi yang mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi
informasi, berbagai akses instrumen, kapasitas, dan pemesanan informasi.
Dalam ekonomi digital setidaknya terdapat 4 hal
penting yang terkait dengan aktivitas ekonomi digital, dimana letak geografis
tidak lagi relevan, adanya platform tertentu yang menjadi kunci utama dan
berkembangnya jejaring kerja serta penggunaan big data.
Terdapat berbagai
pernyataan yang menggambarkan konsep ekonomi digital, yaitu:
Ø E-Bisnis
Penggunaan teknologi
elektronik pada transaksi bisnis.
Ø Kolaborasi
Adanya interaksi,
komunikasi dan kolaborasi informasi antara manusia dan organisasi.
Ø Pertukaran
Informasi
Penyimpanan, pemrosesan
dan pengiriman informasi.
Ø E-Commerce
merupakan suatu aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan
barang , pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
ØE-Business
merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama
dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).
I.
PENGENALAN
E-BUSINESS
E-Business menurut Romney/ Steinbart : e-business mengacu pada semua penggunaan
kemajuan teknologi informasi (TI) khususnya teknologi jaringan dan komunikasi
untuk memperbaiki cara-cara sebuah organisasi dalam melakukan seluruh
proses-proses bisnis.
Secara umum, definisi dari e-business adalah kegiatan bisnis dengan melibatkan sistem
informasi yang terhubung satu dengan lain dan terkomputerisasi. Ia bisa
dikatakan pula sebagai proses bisnis yang terintegrasi secara online. Dengan
begitu, semua transaksi, pemesanan, hingga pengadaan barang dilakukan dengan
meminimalisir kontak secara langsung dari pihak yang terlibat.
II.
APLIKASI
E-BUSINESS
3.1 ERP
(Enterprise Resource Planning)
Is
the backbone of e-business, dengan kata lain ERP adalah sistem
operasi bisnis setara dengan sistem operasi windows untuk operasi back-office.
·
Sistem informasi untuk perusahaan
manufaktur
·
Berperan mengintegrasikan dan
mengotomatisasi proses bisnis
·
Back
office system, konsumen dan publik tidak dilibatkan
·
Client-server
software, baik desktop ataupun berbasis web
·
Memiliki kemampuan untuk mengolah sebagian
besar transaksi
·
Data dapat diakses secara real-time
3.2 CRM
(Customer Relationship management)
Kustomisasi dan
personalisasi produk dan layanan secara real-time
berdasarkan kebiasaan beli, keinginan dan kebutuhan konsumen.
·
Merupakan penggambaran hubungan „sistem‟ dengan
konsumennya
·
Usaha perusahaan dalam menjaga hubungan dengan
konsumennya
·
Strategi bisnis perusahaan
·
Sebuah tool untuk mengerti konsumennya
3.3 SCM
(Supply Chain Management)
Singkronisasi dan
koordinasi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aliran material/produk,
baik yang ada dalam satu organisasi maupun antar organisasi.
·
Pengelolaan yang efektif atas integrasi
yang terlibat didalam kegiatan pemasokan
·
Perencanaan dan pengendalian yang baik
atas kegiatan pengadaan
·
Efesiensi aliran pasokan hingga ke titik
konsumsi terakhir
·
Perancangan dan kontrol arus material dan informasi
sepanjang rantai pasokan
·
Bertujuan untuk mendapatkan kepuasan
konsumen sekarang dan dimasa yang akan datang
III. CAKUPAN E-BUSINESS
Cakupan atau spektrum e-business dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing-masing
orang melihat definisi dari kata “bisnis” itu sendiri. Untuk dapat menangkap dimensi
ruang lingkup pengertian e-business,
cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).
4.1 Prinsip
What
E-bisnis memiliki cakupan
jauh lebih luas tidak hanya pada aktifitas atau mekanisme transaksi yang
dilakukan secara online/digital namun termasuk didalamnya aktifitas relasi
antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan konsumenya,
kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi
antara perusahaan dengan para pesaing usahanya dan lain sebagainya.
4.2 Prinsip
Who
Semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis/ serangkaian proses bisnis merupakan pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-bisnis. 7 klasifikasi entiti yang sering dipergunakan dalam mengilustrasikan e-bisnis yaitu
- Agent
- Business
- Consumer
- Device
- Employee
- Family
- Government
4.3 Prinsip
Where
Dalam E-bisnis interaksi
dapat dilakukan dimana saja melalui berbagai kanal akses, sejauh pihak yang
berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses.
4.4 Prinsip
Why
Konsep e-bisnis tidak hanya
menguntungkan perusahaan namun juga memberikan kesempatan perusahaan untuk
meningkatkan perusahaan dalam meningkatkan level pendapatanya (reveneu generation) secara langsung
maupun tidak langsung. Implementasi e-bisnis yang dilakukanoleh perusahaan
memberikan dampak perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis
bari yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.
IV. JENIS-JENIS E-BUSINESS
Dalam praktiknya, e-business
ini masih dibagi lagi ke dalam beberapa jenis. Hal itu tergantung dari
pihak-pihak yang melakukan transaksi, tujuan, dan sebagainya. Jenis e-business adalah sebagai berikut:
1.
Business
to Business
Jenis
pertama dari e-business adalah business to business. Pada jenis ini,
yang melakukan transaksi ialah objek bisnis satu dengan objek bisnis lainnya.
Istilah lainnya adalah transaksi yang dilakukan antar perusahaan. Semua proses transaksinya
dilakukan secara online, seperti melalui email hingga transaksi online dengan
menggunakan platform khusus electronic
data interchange (EDI).
2.
Consumer
to Consumer
Selanjutnya
ada consumer to consumer yang banyak
menjamur di tanah air saat ini. Pada jenis bisnis ini, konsumen memasarkan
barang kepada konsumen lainnya. Contoh sederhananya adalah ketika seseorang
menawarkan atau menjual mobil di situs jual-beli. Mobil menjadi barang atau
komoditas yang diciptakan perusahaan dan dibeli oleh konsumen. Kemudian,
konsumen memasarkan mobil tersebut ke konsumen lainnya dengan harga tertentu
untuk mendapatkan keuntungan.
3.
Business
to Consumer
Jenis
yang ketiga ini cukup sering dilakukan oleh perusahaan atau bisnis yang
menawarkan produk dan jasanya kepada konsumen secara langsung melalui transaksi
elektronik. Keuntungannya adalah konsumen bisa memilih produk dengan cepat dan
lebih murah. Bahkan tak jarang perusahaan akan memberikan harga khusus pada
saat-saat tertentu kepada para konsumen mereka.
4.
Consumer
to Business
Keempat,
jenis ini merupakan kebalikan dari poin business
to consumer. Di sini, konsumen lebih aktif melakukan transaksi hingga
melakukan proses jual beli barang dan jasa secara tradisional. Namun, proses
tersebut dilaksanakan dengan cara online. Sederhananya, konsumen atau individu
ini menawarkan dan menjual produk atau jasanya kepada perusahaan dan
organisasi.
5.
Government
to Business
Jenis
kelima dari e-business adalah government to business. Pengertian
sederhana dari jenis ini ialah pemerintah bekerja sama dengan sektor bisnis,
perusahaan, atau swasta untuk melakukan interaksi secara daring atau online.
Contohnya adalah pendaftaran perusahaan, pajak perusahaan, dan lainnya.
Hal
ini juga mencakup urusan pengadaan barang dan penjualan resmi atau lelang. Di
sini, tidak mungkin pemerintah berjalan sendiri. Tentu perlu kerja sama dari
pihak perusahaan atau swasta untuk bisa menjalankannya.
6.
Business
to Government
Keenam,
business to government atau biasa
juga dikenal dengan pemahaman tentang pemasaran di sektor publik, baik itu
untuk jenis produk maupun jasa bagi pemerintah. Pendekatan yang dilakukan ialah
menggunakan strategi pemasaran terpadu. Di sini, pihak swasta atau bisnis
menawarkan kerja sama kepada pemerintah dalam hal tertentu.
Misalnya
saja pengadaan suatu barang untuk kebutuhan masyarakat banyak. Pemerintah
membutuhkan pasokan dari perusahaan swasta penyedia produk sembako untuk
nantinya dibagikan ke masyarakat.
7.
Government
to Government
Jenis terakhir
dari e-business adalah government to government atau antar
pemerintah. Tujuan dari e-business
ini tak hanya sekadar berkaitan dengan diplomasi. Di sisi lain juga menyangkut
hal-hal yang lebih luas seperti entitas masyarakat, bisnis, perindustrian,
perusahaan, dan sebagainya.
Seperti namanya, dalam hal ini semua proses administrasi dilakukan oleh negara dengan pendekatan-pendekatan kenegaraan pula. Contohnya yang menyangkut e-business antar negara ialah membahas tentang peraturan pajak, ekspor-impor, pembayaran, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar